Menu
Propellerads

Friday, September 22, 2017

IMAM AL-GHAZALI: TANDA-TANDA KECINTAAN KEPADA ALLAH



Kimia Kebahagiaan (Kimia-i Sa'adat) adalah ringkasan dari karya monumental Al-Ghazali, "Ihya Ulumuddin", yang ditulis sendiri secara populer oleh beliau dalam bahasa parsi, tidak dalam bahasa arab sebagaimana kitab Ihya

Banyak orang mengaku telah mencintai Allah, tetapi masing-masing mesti memeriksa diri sendiri berkenaan dengan kemurnian cinta yang ia miliki.

Ujian pertama adalah:
Dia mesti tidak membenci tentang mati, karena tak ada seorang "teman" pun yang ketakutan ketika akan bertemu dengan "temannya". 

Nabi SAW berkata:
"Siapa yang ingin melihat Allah, Allah pun ingin melihatnya".
Memang benar bahwa seorang pecinta Allah yang ikhlas mungkin saja bisa takut akan kematian sebelum ia menyelesaikan persiapannya untuk akhirat, tapi jika ia ikhlas ia akan rajin membuat persiapan-persiapan itu.

Ujian keikhlasan yang kedua ialah:
Seseorang mesti rela mengorbankan kehendaknya demi kehendak Allah; mesti berpegang erat-erat kepada apa yang membawanya lebih dekat kepada Allah; dan mesti menjauhkan diri dari tempat-tempat yang menyebabkan ia berada jauh dari Allah.

Kenyataan bahwa seseorang telah berbuat dosa bukanlah bukti bahwa dia tidak mencintai Allah sama sekali, tetapi hal itu hanya membuktikan bahwa ia tidak mencintaiNya dengan sepenuh hati.

Wali Fudhail berkat pada seseorang: "jika seseorang bertanya kepadamu, cintakah engkau kepada Allah, maka diamlah; karena jika engakau berkata: " Saya tidak mencintainya, maka engkau menjadi seorang kafir; dan jika engkau berkata:  'Ya, Saya mencintai Allah, padahal perbuatan-perbuatanmu bertentangan dengan itu. 

Ujian yang ketiga adalah:
Bahwa dzikrullah mesti secara otomatis terus tetap segar di dalam hati manusia. Karena, jika seseorang memang mencintai,  maka ia akan terus mengingat-ingat: dan jika cintanya itu sempurna,  maka ia tak akan pernah melupakannya. 

Meskipun demikian,  memang mungkin terjadi bahwa sementara kecintaan kepada Allah tidak menempati tempat utama dihati seseorang,  kecintaan akan kecintaan kepada Allah yang berada ditempat itu, karena cinta adalah sesuatu dan kecintaan akan cinta adalah sesuatu yang lain.

Ujian keempat adalah:
Bahwa ia akan mencintai Al-Qur'an yang merupakan firman Allah dan Muhamad Nabiyullah. Jika cintanya benar-benar kuat, ia akan mencintai semua manusia, karena mereka semua adalah hamba-hamba Allah. Malah cintanya akan melingkupi semua makhluk, karena orang yang mencintai seseorang akan mencintai karya-karya cipta dan tulisan tangannya.

Ujian yang kelima adalah:
Ia akan bersikap tamak terhadap 'uzlah untuk tujuan ibadah.
Ia akan terus mendambakan datangnya malam agar bisa berhubungan dengan temannya tanpa halangan.

Jika ia lebih menyukai bercakap-cakap di siang hari dan tidur di malam hari dari pada ' uzlah seperti itu,  maka cintany itu tidak sempurna.

Allah berkata kepada Daud a.s : "jangan terlalu dekat dengan manusia, karena ada dua jenis orang yang menghalangi kehadiranku: orang-orang yang bernafsu untuk mencari imbalan dan semangatnya mengendur ketika telah mendapatkannya,  dan orang-orang yang lebih menyukai pikiran-pikirannya sendiri daripada mengingatKu. Tanda-tanda ketidak ridhaanKu adalah bahwa Aku meninggalkannya sendiri. 

"Sebenarnyalah, jika kecintaan kepada Allah benar-benar menguasai hati manusia,  maka semua cinta kepada yang lain pun akan hilang.  Salah seorang dari bani Israil mempunyai kebiasaan untuk sembahyang di malam hari. 

Tetapi ketika tahu bahwa seekor burung bisa bernyanyi dengan sangat merdu di atas sebatang pohon,  ia pun mulai bersembahyang di bawah pohon itu agar dapat menikmati kesenangan mendengarkan burung itu. 

Allah memerintahkan Daud untuk pergi dan berkata kepadanya:  "Engkau telah mencampurkan kecintaan kepada seekor burung yang merdu dengan kecintaan kepadaKu; maka tingkatanmu di kalangan para wali pun terendahkan. 

" Dipihak lain,  beberapa orang telah mencintai Allah dengan kecintaan sedemikian rupa,  sehingga ketika mereka sedang berkhidmat dalam ibadah,  rumah-rumah mereka telah terbakar dan mereka tidak mengetahuinya.

Ujian keenam adalah:
Bahwa ibadahpun menjadi mudah baginya. 
Seorang wali berkata:  "Selama tiga puluh tahun pertama saya menjalankan ibadah malamku dengan susah payah, tetapi tiga puluh tahun kemudian hal itu menjadi suatu kesenangan bagiku". Jika kecintaan kepada Allah sempurna,  maka tak ada kebahagiaan yang bisa menandingi kebahagian beribadah.

Ujian ketujuh adalah:
Bahwa pecinta Allah akan mencintai orang-orang yang menaatiNya, dan membenci orang-orang kafir dan orang-orang yang tidak taat, sebagaimana kata Al-Qur'an:
"Mereka bersikap keras terhadap orang-orang kafir dan mereka berkasih sayang dengan sesamanya". 

Nabi Saw.  pernah bertanya kepada Allah:
"Ya Allah, siapakah pecinta-pecintaMu?
Dan jawabannya pun datang:
"Orang-orang yang berpegang erat-erat kepadaKu sebagaimana seorang anak kepada ibunya; yang berlindung di dalam pengingatan kepadaKu sebagai mana seekor burung mencari naungan pada sarangnya; dan akan sangat marah jika melihat perbuatan dosa seekor macan marah yang tidak takut kepada apa pun.
Share This

Previous Post
Next Post
Unknown

Written by

Related Posts

0 comments:

Terima Kasih
Telah bersedia meluangkan waktu untuk mengunjungi samudramakrifat.blogspot.com

Atau jika anda ingin mendapatkan artikel terbaru dari samudramakrifat.blogspot.com silahkan masukkan E-mail anda kedalam kolom "IKUTI LEWAT EMAIL"

Dan sebelum Anda meninggalkan halaman ini, silahkan masukkan "KOMENTAR" Anda