Sebelum islam datang ilmu mahabbah atau ilmu kucur ini diritualkan dengan mandi di air sungai yang mengalir dan menghadap kehulu sungai, dan mandinyapun harus sebelum burung yang ada disiang hari berkicau atau terbang mencari makan, kira-kira waktunya disepertiga malam yang akhir atau sebelum subuh.
Namun setelah islam datang ilmu-ilmu ini disempurnakan dengan tauhid, dan cara ritualnyapun bisa dibaca setelah solat fardhu, akan tetapi untuk kedahsyatan dari ilmu ini akan lebih sempurna jika diritualkan di air yang mengalir seperti sungai.
orang-orang dari serumpun melayu khususnya di pulau sumatera bagian selatan atau suku pasemah sangatlah merahasiakan ilmu ini karena kedahsyatannya dikarenakan akan sangat berbahaya apa bila digunakan secara serampangan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.
Untuk mendapatkan ilmu inipun tidaklah mudah, karena hanya diwariskan dari generasi ke generasi atau berguru langsung kepada sesepuh yang bersedia untuk mewariskannya kepada siapa yang dikehendakinya.
UCAP BIDADARI
Mahabbah atau kucur ini tidak mengenal lawan jenis, karena dipergunakan untuk umum, dan apabila seseorang merapalkan ucap atau sukat (mantra) ini, akan terlihat sangat berbeda dihadapan publik, karena aura yang dipancarkan oleh orang yang merapalkannya.
Mahabbah atau kucur ini tidak mengenal lawan jenis, karena dipergunakan untuk umum, dan apabila seseorang merapalkan ucap atau sukat (mantra) ini, akan terlihat sangat berbeda dihadapan publik, karena aura yang dipancarkan oleh orang yang merapalkannya.
Adapun ucap atau sukat (mantra) :
Bismillahir rahmaanir rahiim
Hai ungkung
Si puyuh ungkung
Ungkung sekali
Badan seorang
Rupeku
Rupe diwe
Cahayeku
Cahaye bidadari
Manis mate umat
sejagad sebalih raye
Tepandang kepade aku
Kate Allah
Berkat kalimah la ila ha ilallah
Haq katenye Allah
Haq katenye Allah
Adapun cara untuk mengamalkannya:
Cara 1:
~ Mandi di air yang mengalir, dan waktunya disepertiga malam yang akhir atau sebelum subuh, dan menghadap kehulu sungai, apabila di laut, maka menghadapnya ke arah tengah lautan.
~ Mandi di air yang mengalir, dan waktunya disepertiga malam yang akhir atau sebelum subuh, dan menghadap kehulu sungai, apabila di laut, maka menghadapnya ke arah tengah lautan.
~ Caranya ialah, masuk kedalam air, lalu berendam setengah badan, rapatkan kedua telapak tangan seperti atau menyerupai mangkuk atau gayung.
~ Guyurkan air atau siramkan air dengan kedua telapak tangan ke kepala sambil membaca ucap atau sukat (mantra) tersebut.
~ Guyurkan air atau siramkan air dengan kedua telapak tangan ke bahu sebelah kanan sambil membaca ucap atau sukat (mantra) tersebut.
~ Guyurkan air atau siramkan air dengan kedua telapak tangan ke bahu sebelah kiri sambil membaca ucap atau sukat (mantra) tersebut, dan lakukan hal tersebut secara berurutan sebanyak tiga kali.
~ setelah mengguyurkan air ke kepala dan bahu, lalu menyelam kedalam air, sambil menahan nafas baca ucap atau sukat (mantra) tersebut sebanyak tiga kali.
~ Lakukan cara mandi seperti diatas sebanyak tiga hari berturut-turut, tidak boleh putus.
Cara 2:
~ Amalkan ucap atau sukat (mantra) setelah solat sunat tahajud atau hajat, dan sesudah solat fardhu sebanyak tiga kali, selama tiga hari berturut-turut, atau tujuh hari, atau sembilan hari,
~ Amalkan ucap atau sukat (mantra) setelah solat sunat tahajud atau hajat, dan sesudah solat fardhu sebanyak tiga kali, selama tiga hari berturut-turut, atau tujuh hari, atau sembilan hari,
~ Sebelum membaca amalan, harus sholawat nabi terlebih dahulu, kemudian bertawasul kepada nabi, sahabat, tabi'in, alim ulama, ibu bapak dan kepada nur jasad pribadi sendiri.
~ Kemudian baru membaca amalan tesebut sebanyak tiga kali.
Setelah semua prosesi ritual amalan dijalani dengan baik, maka amalan ini bisa digunakan dengan cara: diwaktu membaca amalan ini kita tidak boleh berada dibelakang orang lain,
contoh: dikala berjalan beriringan atau berbaris posisi kita saat membaca, harus berada diposisi bagian depan.
contoh: dikala berjalan beriringan atau berbaris posisi kita saat membaca, harus berada diposisi bagian depan.
BERBAH PUTIH
Berbah putih atau kutilang putih (pycnonotus aurigaster)
Apabila sudah diamalkan dengan sempurna maka cukup dengan menunjuk dengan jari telunjuk, dan orang yang terkena akan jatuh cinta dengan orang yang mengamalkannya
Berbah putih atau kutilang putih (pycnonotus aurigaster)
Apabila sudah diamalkan dengan sempurna maka cukup dengan menunjuk dengan jari telunjuk, dan orang yang terkena akan jatuh cinta dengan orang yang mengamalkannya
Bismillahir rahmaanir rahiim
Hut berbah putih
kamu
kusuruh siang pegi siang
kusuruh malam pegi malam
mintak kawinkan
anak mate sianutu nga aku
mintak kawinkan
anak mateku nga anak mate sianutu
terpandang kepade aku
haq kate Allah
Berkat kalimat la ila ha ilallah muhammad rasulullah
Cara 1:
~ Mandi di air yang mengalir, dan waktunya disepertiga malam yang akhir atau sebelum subuh, dan menghadap kehulu sungai, apabila di laut, maka menghadapnya ke arah tengah lautan.
~ Mandi di air yang mengalir, dan waktunya disepertiga malam yang akhir atau sebelum subuh, dan menghadap kehulu sungai, apabila di laut, maka menghadapnya ke arah tengah lautan.
~ Caranya ialah, masuk kedalam air, lalu berendam setengah badan, rapatkan kedua telapak tangan seperti atau menyerupai mangkuk atau gayung.
~ Guyurkan air atau siramkan air dengan kedua telapak tangan ke kepala sambil membaca ucap atau sukat (mantra) tersebut.
~ Guyurkan air atau siramkan air dengan kedua telapak tangan ke bahu sebelah kanan sambil membaca ucap atau sukat (mantra) tersebut.
~ Guyurkan air atau siramkan air dengan kedua telapak tangan ke bahu sebelah kiri sambil membaca ucap atau sukat (mantra) tersebut, dan lakukan hal tersebut secara berurutan sebanyak tiga kali.
~ setelah mengguyurkan air ke kepala dan bahu, lalu menyelam kedalam air, sambil menahan nafas baca ucap atau sukat (mantra) tersebut sebanyak tiga kali.
~ Lakukan cara mandi seperti diatas sebanyak tiga hari berturut-turut, tidak boleh putus.
Cara 2:
~ Amalkan ucap atau sukat (mantra) setelah solat sunat tahajud atau hajat, dan sesudah solat fardhu sebanyak tiga kali, selama tiga hari berturut-turut, atau tujuh hari, atau sembilan hari,
~ Amalkan ucap atau sukat (mantra) setelah solat sunat tahajud atau hajat, dan sesudah solat fardhu sebanyak tiga kali, selama tiga hari berturut-turut, atau tujuh hari, atau sembilan hari,
~ Sebelum membaca amalan, harus sholawat nabi terlebih dahulu, kemudian bertawasul kepada nabi, sahabat, tabi'in, alim ulama, ibu bapak dan kepada nur jasad pribadi sendiri.
~ Kemudian baru membaca amalan tesebut sebanyak tiga kali.
Dan untuk penggunaanya ketika melihat orang yg akan dituju, tunjuklah dengan jari telunjuk, baca sukat dalam hati sambil memandang orang yg dituju.
KERBAU JALANG
Sukat ini sangat berbahaya jika digunakan sembarangan, kerbau yang liar saja bisa tunduk dan patuh apalagi untuk manusia,
Sukat ini sangat berbahaya jika digunakan sembarangan, kerbau yang liar saja bisa tunduk dan patuh apalagi untuk manusia,
Bismillahir rahmaanir rahiim
Hu yahu si uyah lanang balak
insan mengkedum sakti
Lum temakan belum mabuk
La temakan mangke mabuk
mabuk kene kucur garamku ini
budak bedame (sebut nama yg dituju)
kene dik ade luput lagi
kene dik ade lepas lagi
mbak ibu rindukan anak
mbak anak rindukan ibu
mbak itulah pule budak itu rindukan aku
terpandang kepade aku
Haq kate Allah
Berkat kalimat la ila ha ilallah muhammad rasulullah
Cara 1:
~ Mandi di air yang mengalir, dan waktunya disepertiga malam yang akhir atau sebelum subuh, dan menghadap kehulu sungai, apabila di laut, maka menghadapnya ke arah tengah lautan.
~ Mandi di air yang mengalir, dan waktunya disepertiga malam yang akhir atau sebelum subuh, dan menghadap kehulu sungai, apabila di laut, maka menghadapnya ke arah tengah lautan.
~ Caranya ialah, masuk kedalam air, lalu berendam setengah badan, rapatkan kedua telapak tangan seperti atau menyerupai mangkuk atau gayung.
~ Guyurkan air atau siramkan air dengan kedua telapak tangan ke kepala sambil membaca ucap atau sukat (mantra) tersebut.
~ Guyurkan air atau siramkan air dengan kedua telapak tangan ke bahu sebelah kanan sambil membaca ucap atau sukat (mantra) tersebut.
~ Guyurkan air atau siramkan air dengan kedua telapak tangan ke bahu sebelah kiri sambil membaca ucap atau sukat (mantra) tersebut, dan lakukan hal tersebut secara berurutan sebanyak tiga kali.
~ setelah mengguyurkan air ke kepala dan bahu, lalu menyelam kedalam air, sambil menahan nafas baca ucap atau sukat (mantra) tersebut sebanyak tiga kali.
~ Lakukan cara mandi seperti diatas sebanyak tiga hari berturut-turut, tidak boleh putus.
Cara 2:
Sediakan bebarapa butir garam lalu amalkan ucap atau sukat (mantra) setelah solat sunat tahajud atau hajat, dan sesudah solat fardhu sebanyak tiga kali, selama tiga hari berturut-turut, atau tujuh hari, atau sembilan hari, dan setelah selesai membacanya maka tiupkan kegaram tadi, dan garam tadi dimasukkan kedalam makanan orang yang akan dituju.
Sediakan bebarapa butir garam lalu amalkan ucap atau sukat (mantra) setelah solat sunat tahajud atau hajat, dan sesudah solat fardhu sebanyak tiga kali, selama tiga hari berturut-turut, atau tujuh hari, atau sembilan hari, dan setelah selesai membacanya maka tiupkan kegaram tadi, dan garam tadi dimasukkan kedalam makanan orang yang akan dituju.
Ulasan
Dari semua sukat diatas hanya sebagai untuk memperkarya wawasan nusantara saja dan tidak untuk diamalkan, apabila ada yang mengamalkan maka pergunakan dengan bijak, karena disemua perbuatan ada tanggung jawabnya
Dari semua sukat diatas hanya sebagai untuk memperkarya wawasan nusantara saja dan tidak untuk diamalkan, apabila ada yang mengamalkan maka pergunakan dengan bijak, karena disemua perbuatan ada tanggung jawabnya
Wallahu a’lam bis-shawab
Bid'ah !
ReplyDeleteAss.ustadz.mhn izin untk mengamalkamnya serta mhn keikhlasan agar uatadz memberi ijazah pada saya.trima kasih.
ReplyDelete